Pada hari Sabtu, 2 September 2023, Partai Nasdem resmi mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin) sebagai calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024. Deklarasi ini dilakukan di Jakarta Convention Center, Jakarta, dihadiri oleh ribuan kader dan simpatisan dari kedua partai.
Deklarasi ini merupakan kejutan bagi sebagian kalangan, karena kedua partai sebelumnya memiliki hubungan yang tidak harmonis. Namun, setelah pertemuan antara Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada bulan Juli 2023, kedua partai akhirnya sepakat untuk membentuk poros baru dalam Pilpres 2024.
Deklarasi Anies-Cak Imin ini tentu saja menimbulkan berbagai respon, baik positif maupun negatif. Sebagian kalangan menilai bahwa duet ini memiliki potensi untuk memenangkan Pilpres 2024, karena keduanya memiliki basis massa yang besar dan kuat. Anies Baswedan memiliki basis massa yang kuat di Jawa Barat dan Jakarta, sedangkan Muhaimin Iskandar memiliki basis massa yang kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selain itu, duet ini juga dinilai memiliki modal politik yang cukup kuat. Anies Baswedan memiliki pengalaman sebagai gubernur DKI Jakarta selama dua periode, sedangkan Muhaimin Iskandar memiliki pengalaman sebagai menteri dan wakil ketua DPR.
Namun, duet Anies-Cak Imin juga memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi. Pertama, duet ini masih belum memiliki partai koalisi yang kuat. Selain Nasdem dan PKB, duet ini hanya didukung oleh Partai Demokrat dan PKS. Kedua, duet ini masih harus menghadapi tantangan dari pasangan lain yang memiliki elektabilitas tinggi, seperti pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani dan pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir.
Secara keseluruhan, deklarasi Anies-Cak Imin ini merupakan langkah yang strategis bagi kedua partai. Duet ini memiliki potensi untuk memenangkan Pilpres 2024, namun masih harus menghadapi beberapa tantangan untuk mewujudkannya.
Sumber gambar : Republika